Tuesday, December 26, 2006

"kebelet nagih meju"


Pernah kebelet nagih meju ga?
Kali ini terasa bener2 menyiksa ketika sedang on duty dan berada di rig floor (meja pemboran) lengkap dengan winter gear dan ppe (personal protection equipment) suhu diluar -12 deg C salju dan berkabut. Tiba tiba sijelek kuning itu minta keluar. hk hk....... sekuat mungkin coba aku tahan, sialnya makin di tahan makin menyiksa....tak tahan akhiynya aku langsung jalan cepat menuju toilet camp (letaknya 100 m dr rig site). Siksaan ini belum berakhir ketika aku masih hrs berjuang menyingkirkan winter gear satu persatu, pertama boot, kedua winter jacket ketiga cover all (baju kerja) ke empat long joan kelima baru........

Ploss ploss si kuning jelek akhirnya keluar dgn terburu buru....Merdeka.....

Ups,Baru sadar klo masi makai Helm safety glasses dan kupluk hehehehe

Monday, December 25, 2006

Trunyan


Pulang Off kemarin, ada teman yang ikut liburan ke bali, tentu saja, dengan senang hati saya sebagai 'guide' nya. Saya mendapatkan pengalaman yang kurang menyenangkan ketika berkunjung ke trunyan. Ketidaknyamanan itu terasa sejak mobil kami turun di parkiran, para dagang asongan dan 'pemalak2' itu sudah mengkrubungi kita, ada yg nawarin pijet lah, gelang lah pokoknya mereka benar2 menjengkelkan, habis itu datang rombongan sopir perahu yang datang membujuk agar beli tiket perahu dari mereka, padahal di sana ada loket resmi, tapi entah apa yg terjadi, ga ada orang di loket itu. Setelah bayar 180 ribu kami berdua naik perahu bersama 2 orang wisatawan domestik lainnya , dalam perjalanan kita di ikuti oleh satu perahu yg berisi kira 6-8 orang laki setengah baya. Setelah sampai di kuburan Trunyan mereka memperkenalkan diri sebagai 'guide local" dan mengingatkan kami untuk menaruh "sesari' di canangnya, saya pun menaruh Rp 10000.setelah ngambil foto kita mau cabut dari kuburan. Sebelum meninggalkan lokasi kami di "hadang" oleh "guide" itu mereka minta uang jasa, tentu saja kami menolaknya, mereka marah marah, malas argue akhirnya aku kasi juga, aku lupa berapa nominalnya. ketidaknyamanan ini berlanjut ketika kami diatas perahu, sopir perahu minta uang jasa lagi, what the f**k!!!

Hi Bangli Government/Bali Tourism Authority should do something bout this!!